Hajatan
demokrasi menuju Indonesia memilih tinggal menghitung hari. 9 April 2014 adalah
momentum sekaligus monumen penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Ada dua belas partai politik peserta pemilihan umum 2014. Manakah partai
pilihan anda? Apapun partainya, pastikan gunakan hak pilih anda. Pasalnya, biaya penyelenggaraan Pemilu cukup fantastis, 16 trilyun rupiah.
Bandingkan
angka itu dengan Pendapatan Asli Daerah (APB) Kabupaten Banjarnegara yang hanya sekitar
103,5 miliyar. Atau bandingkan dengan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai anggaran
rutin di tingkat pedesaan. Desa Penanggungan Kecamatan Wanayasa, misalnya, tiap
tahun mendapatkan alokasi dana desa sekitar 61 juta rupiah. Sangat-sangat kecil
dibandingkan dengan biaya penyelenggaraan Pemilu yang bersumber dari APBN 2014.
Belum lagi biaya politik untuk kampanye dan sosialisasi yang dikeluarkan oleh
masing-masing partai politik dan calon legislatif (Caleg).
Ditaksir
mencapai 40 triliyun lebih. Fantastis bukan? Ongkos demokrasi yang sangat mahal
itu, akan percumah dan sia-sia jika tidak disambut dengan atusiasme masyarakat
yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) namun tidak menggunakan hak
pilihnya alias Golput. Tidak menggunakan hak pilih dan bersikap apatis (masa
bodoh), justru akan mencederai tujuan Pemilihan Umum untuk mencetak wakil
rakyat serta pemimpin yang sesuai harapan.
Pilihlah sesuai dengan suara hati
anda. Bagi pemilih pemula, pastikan gunakan hak pilih sebagai warga negara yang
baik dan membangun wawasan berpolitik yang cerdas. Kenali figur pilihan anda
yang akan dipilih untuk duduk di kursi legislatif. Pertimbangkan track record
(jejak rekam), visi-misi, dan empati sang figur terhadap nasib rakyat yang akan
diwakilinya. Pilihlah yang setidaknya memiliki tiga kriteria. Mulai dari
fathonah (cerdas), sidiq (benar), dan amanah (dapat dipercaya).
Pemilihan umum telah tiba. Mari kita
sambut gembira. Karena pilihan anda akan menentukan wajah Indonesia lima tahun
ke depan.
Redaktur : Ismavean









