Peralihan musim dan
kondisi cuaca tidak menentu dapat menyebabkan penyakit pandemi (menular) seperti influenza, malaria, cikungunya, dan yang paling mengkhawatirkan,
Demam Berdarah Dengoe (DBD).
Demam Berdarah adalah
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegipty. Musim penghujan yang menyebabkan genangan, sirkulasi
dan sanitasi yang buruk, serta bejana dan kubangan air adalah medium paling nyaman bagi nyamuk untuk
berkembang biak. Nyamuk merupakan vektor perantara paling ampuh untuk menularkan
virus penyebab penyakit.
Mencegah lebih baik
dari mengobati. Tindakan preventif (pencegahan)
yang harus dilakukan masyarakat adalah dengan mengontrol saluran air atau drainase yang tersumbat. Kebersihan
lingkungan dan sanitasi mutlak diperhatikan. Kaleng bekas, sampah plastik, dan
bejana yang memungkinkan genangan air segera dikemas, dibakar atau ditimbun.
Bak mandi dan tandon air perlu dicek sirkulasinya, kemudian kuras secara
berkala.
Untuk tindakan kuratif (pengobatan), segera bawa ke pelayanan
kesehatan terdekat jika ditemui gejala umum demam berdarah. Suhu badan tinggi, demam
dan flu (seperti gejala umum influenza)
adalah tanda-tanda awal kemungkinan terjangkit demam berdarah. Pada anak-anak
terkadang diikuti dengan diare dan muntah. Selanjutnya diagnosa dokter yang
akan menyimpulkan apakah penderita positif/negatif deman berdarah.
Pastikan anggota
keluarga dan masyarakat sekitar tidak terserang wabah demam berdarah.
Kewaspadaan dan tindakan preventif sejak dini dapat meminimalisir kemungkinan wabah penyakit.
Awas, demam berdarah mengintai !
Kontributor : Galuh









