Mulai dari Senin
(14/4), seluruh peserta didik SMA/ MA/ SMK/ SMALB sederajat melaksanakan Ujian
Nasional (UN) secara serentak di seluruh penjuru tanah air. Dan sejarah kembali
berulang, Ujian Nasional kali ini kembali diwarnai kekisruhan bahkan membuahkan
kegaduhan politik.
Jika ujian nasional
tahun lalu dianggap carut-marut karena proses distribusi soal yang terlambat di
sejumlah provinsi, maka Ujian Nasional untuk sekolah menengah tahun ini diributkan
hanya karena terselip nama Gubernur DKI Jakarta, Ir. Joko Widodo di soal Bahasa
Indonesia.
Badai pertanyaan,
kritik bahkan hujatan segera dialamatkan
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Moh. Nuh. Berbagai opini miring, isu
politik, bahkan tuduhan kampanye gelap menjadi bumbu kekisruhan yang membuat
suhu politik pasca pemilu legislatif memanas.
Ditanya tentang adanya
biografi Jokowi di soal Ujian, Menteri Pendidikan menjawab “tidak tahu”.
Pernyataan ini menambah deretan panjang polemik yag sebenarnya remeh-temeh ini.
Memang, kewenangan penyusunan dan pengadaan soal Ujian Nasional ada pada Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Publik bertanya-tanya apakan dicantumkanya
nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga calon Presiden dari PDI
Perjuangan ini memenuhi standar etik dan tidak memberikan dampak politis
terhadap peserta ujian nasional.
Sedangkan hierarki
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang membuat soal ujian tersebut
berada di bawah komando Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jika M. Nuh tidak
tahu, maka publik kembali bertanya soal
tugas evaluasi dan mekanisme pengawasan dalam penyusunan soal ujian
nasional.
Atau jangan-jangan,
dicantumkanya nama Jokowi adalah kesengajaan seperti anggapan mayoritas publik
? Entah apa yang ada dibalik itu, sesungguhnya ini adalah pelajaran paling
berharga. Ujian nasional adalah momentum untuk mengimplementasikan prosesi
pendidikan. Di dalamnya harus tertanam nilai kejujuran, sportifitas, netral,
dan mengedepankan keluhuran ilmu pengetahuan untuk mengukur sejauh mana siswa
belajar selama tiga tahun.
Nasi sudah menjadi
bubur. Selamat menempuh ujian nasional !
Kontributor :
Ady Ismavean









