Flash News

Sumber Informasi Tanpa Basa Basi

Mail Instagram Pinterest RSS
Main Menu

Soeharto dan Batik Indonesia, Memoriam Kebanggaan dalam Ironi Kekinian

Batik adalah warisan dari kearifan lokal peradaban nusantara dan telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia asli dari Indonesia. Lugasnya, batik adalah icon kebanggan masyarakat Indonesia.

Batik pernah dipopulerkan oleh Presiden Soeharto pada pidato di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan ini disebut sebagai momentum awal mendunianya batik Indonesia. Saat itu, Indonesia begitu diperhitungkan dalam kancah perpolitikan dunia, sehingga kostum Presiden Soeharto yang gemar mengenakan batik dalam setiap acara kenegaraan di era 1985-1990-an itu sangat mendapat perhatian dari masyarakat dunia. Bagaimana tidak, di tengah-tengah pose para pemimpin agung, presiden, perdana menteri yang kesemuanya memakai jas rapi dan bergaya parlente, Presiden RI Soeharto tetap bersahaja dengan memakai batik kebanggaan Indonesia.

Pengenalan batik paling fantastis terjadi saat Presiden Soeharto memberikan hadiah tiga kontainer batik kepada Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Tokoh legendaris penghapusan apartheid itu dengan senang hati memakai dan membagikan batik kepada petinggi negara Afrika selatan yang dimpimpinya. Konon, sejak saat itu, Presiden Afrika Nelson Mandela selalu memakai batik dalam setiap acara kenegaraan guna mengenang  Soeharto dan Indonesia.

Kini, di tengah mendunianya batik sejak diakui PBB sebagai asli warisan nusantara, geliat industri pabrik batik dan trend berpakaian batik menunjukan angka yang menggembirakan. Ironisnya, anak muda sekarang justru memakai batik hanya disaat-saat seremonial, seperti kondangan, peringatan Kartini, dan acara simbolistik lainya.

Anak muda kekinian justru semakin meniru gaya fashion orang barat yang kadang kurang pantas jika ditinjau dari segi etis dan budaya ketimuran. Pergeseran kebudayaan menunjukan titik mengkhawatirkan ketika mengganggap pakaian tidak sopan adalah trendi, modern dan sesuai perkembangan zaman. Ini adalah ironi  paling menyakitkan dalam kebudayaan berpakaian di negeri tercinta ini. 

Namun demikian, kita berharap agar sekarang, nanti dan selamanya.., batik akan menjadi ikon abadi kebanggan Indonesia. Bukan hanya semarak dan memuakau di zaman eyang Almarhum bapak Soeharto. Semoga..


Kontributor  : Adi Ismavean