Batik adalah warisan dari kearifan lokal peradaban
nusantara dan telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia asli dari Indonesia.
Lugasnya, batik adalah icon kebanggan masyarakat Indonesia.
Batik pernah dipopulerkan oleh Presiden Soeharto pada
pidato di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan ini disebut sebagai
momentum awal mendunianya batik Indonesia. Saat itu, Indonesia begitu
diperhitungkan dalam kancah perpolitikan dunia, sehingga kostum Presiden
Soeharto yang gemar mengenakan batik dalam setiap acara kenegaraan di era
1985-1990-an itu sangat mendapat perhatian dari masyarakat dunia. Bagaimana
tidak, di tengah-tengah pose para pemimpin agung, presiden, perdana menteri
yang kesemuanya memakai jas rapi dan bergaya parlente, Presiden RI Soeharto
tetap bersahaja dengan memakai batik kebanggaan Indonesia.
Pengenalan batik paling fantastis terjadi saat
Presiden Soeharto memberikan hadiah tiga kontainer batik kepada Presiden Afrika
Selatan Nelson Mandela. Tokoh legendaris penghapusan apartheid itu dengan
senang hati memakai dan membagikan batik kepada petinggi negara Afrika selatan
yang dimpimpinya. Konon, sejak saat itu, Presiden Afrika Nelson Mandela selalu
memakai batik dalam setiap acara kenegaraan guna mengenang Soeharto dan Indonesia.
Kini, di tengah mendunianya batik sejak diakui PBB
sebagai asli warisan nusantara, geliat industri pabrik batik dan trend
berpakaian batik menunjukan angka yang menggembirakan. Ironisnya, anak muda
sekarang justru memakai batik hanya disaat-saat seremonial, seperti kondangan,
peringatan Kartini, dan acara simbolistik lainya.
Anak muda kekinian justru semakin meniru gaya fashion
orang barat yang kadang kurang pantas jika ditinjau dari segi etis dan budaya
ketimuran. Pergeseran kebudayaan menunjukan titik mengkhawatirkan ketika
mengganggap pakaian tidak sopan adalah trendi, modern dan sesuai perkembangan
zaman. Ini adalah ironi paling
menyakitkan dalam kebudayaan berpakaian di negeri tercinta ini.
Namun demikian, kita berharap agar sekarang, nanti dan
selamanya.., batik akan menjadi ikon abadi kebanggan Indonesia. Bukan hanya
semarak dan memuakau di zaman eyang Almarhum bapak Soeharto. Semoga..
Kontributor
: Adi Ismavean









