Dengan adanya listrik di kota-kota besar dan dukungan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, menjadikan listrik sebagai sesuatu yang
produktif dan mendukung pertumbuhan industri yang sangat pesat. Mulai dari usaha
rumahan (home industry) sampai
pabrik, hampir kesemuanya bergantung pada listrik. Terang saja, listrik padam
satu hari banyak perusahaan yang rugi ratusan juta bahkan miliyaran rupiah.
Di sisi lain, keberadaan listrik di pedesaan justru
menumbuhkembangkan pola hidup konsumtif masyarakat. Tengok saja, di desa yang
baru dipasang instalasi listrik, masyarakat akan berbondong-bondong membeli
barang-barang elektronik. Mulai dari radio, tape, VCD Player, televisi dan
lain-lain.
Dampak positif media elektronik tersebut adalah
masyarakat akan lebih berpengalaman dengan mendengarkan atau menonton berita. Sedangkan
dampak negatifnya bagi yang tidak suka menonton berita maka akan menjadi
sesuatu yang "memiskinkan". Kenapa disebut seperti itu? yaitu karena
hanya membuat masyarakat malas. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja,
digunakan untuk menonton sinetron. Bahkan ada yang menonton televisi sampai
larut malam, sehingga menjadikan malas bangun dan malas untuk berangkat kerja.
Tagihan listrikpun membengkak.
Lantas, listrik akan menjadikan masyarakat konsumtif
atau produktif? semua jawabannya ada pada realitas gaya hidup masyarakat.
Kalaupun belum bisa menjadikan listrik produktif, maka jangan terlalu konsumtif
dan memakai seperlunya saja.
Author : Suta Miracle









