Flash News

Sumber Informasi Tanpa Basa Basi

Mail Instagram Pinterest RSS
Main Menu

IDUL FITRI DAN REKONSILIASI PASCA PILPRES

Ramadhan akan segera berlalu. Ibadah sebagai pengabdian dan upaya pendekatan (taqorub) kepada sang Maha Kuasa menuju fase peningkatan di bulan Syawal. Setelah proses pembersihan hati, pembersihan jiwa, pembersihan harta, dan pembersihan fikir selama satu bulan, kita akan kembali kepada fitrah atau kesucian. Inilah makna hakiki dari tazkiyatun nafs di bulan ramadhan.

Idul Fitri seyogyanya hati kita sebening kaca, pemikiran kita seputih kertas, tanpa prasangka dan hapus segala kebencian. Apalagi, di bulan ramadhan tahun ini kita melaksanakan hajatan demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Setelah suhu politik menghangat, perdebatan dan kegaduhan menjelma menjadi permusuhan karena perbedaan pilihan politik, mari kita rekonsiliasi. Semua adalah saudara. Idul Fitri harus menjadi momentum untuk mempersatukan bangsa pasca hiruk pikuk pelaksanaan Pilpres.

Pun dengan tetangga dekat, rekan sejawat, apalagi dengan keluarga tercinta. Meskipun dalam perjalanan kehidupan pasti ada perselisihan, beda pemahaman dan gesekan sikap, namun kesemuanya itu bukan alasan untuk memendam kebencian dan menyuburkan permusuhan.

Di Indonesia, ada tradisi unik saat momentum Idul Fitri, yaitu halal bi halal. Tentang uraian halal bi halal, dapat anda simak di sini.

Dan tak terkecuali kami, jajaran redaktur Substansi.com, tim editorial dan segenap kru, menyampaikan permohonan maaf kepada segenap pembaca dan terima kasih atas kesediaanya menyimak sajian dari kami, semoga tetap setia.

Semoga Allah menerima amalku dan amal kamu, selamat hari raya Idul Fitri 1435 H. Mohon maaf lahir dan batin.


Author : Adi Ismawan